Jumat, 30 Desember 2011

lirik OST- Hafalan Shalat DELISA (lagu ibu)

Hafalan shalat DELISA... nice movie,, dipenghujung tahun,, disaat libur tiba,, tepat di bulan aniversary tsunami aceh lagi..
film ini bikin saya nangis 3x.. hikz hikz,, :D
kali ini sya mw posting ost-nya beserta liriknya.. it's a great song dengan nuansa aceh yang kental,,

Rafly feat Chantiq - lagu ibu


Lembut kukenang, kasihmu ibu
di dalam hati,ku kini menanggung rindu
engkau tabur kasih seumur masa
bergetar syahdu, oh di dalam hatiku
sembilan bulanku dalam rahimmu
bersusah payah oh ibu jaga diriku
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu
tak mampu aku, membalas jasamu
hanyalah doa oh di setiap waktu
oh ibu tak henti kuharapkan doaku 2x
mengalir di setiap nafasku 2x
oh ibuuuuuuuu
ibuuuuuuuuuu
ibuuuuuuuuu
Lembut kukenang, kasihmu ibu
di dalam hati,ku kini menanggung rindu
engkau tabur kasih seumur masa
bergetar syahdu, oh di dalam hatiku
ku kan bercanda denganmu ibu
di dalam hati ku kini slalu merindu
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu
tak mampu aku, membalas jasamu
hanyalah doa oh di setiap waktu
oh ibu tak henti kuharapkan doaku 2x
mengalir di setiap nafasku 2x
oh ibuuuuuuuu
ibuuuuuuuuuu
ibuuuuuuuuu
“Allahummafir lii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa”

berhubung ada kesulitan dalam mengupload video,, :) so.. Buat yg mw liat video trailernya monggo diklik DISINI..

Rabu, 28 Desember 2011

"Because the Water BOILED"

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?” / “Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas.

Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?” Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
 
Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak.

Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras.
 
Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut. “Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. 

“Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?”

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.

Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?
Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat. Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.
--------------thats all------------------
 

Senin, 26 Desember 2011

Download Nasyid Fully feat Vagabond - Kidung Bumi

tiba-tiba inget jaman aliyah kelas3,, sekitar 2008-an.. pernah denger lagu enak banget,, slow.. bilin sehukk pokonya... :)
yg aq inget liriknya itu.. "Kepada-Nya embun-embun pagi dan kabut malam hari berdoa...." siapaa ya ini,, judulnya apaa yaa?? ada ga ya mp3 nya??
let's search..!! and i found it :D
dizizit..

Fully feat Vagabond ^Kidung Bumi^
lagu ini sempet mw jadi OST. Ayat2 cinta lho,, cuman katanya kalah saing sama Sherina and Gitgut.. tapi ga masalah,, lagu ini tetep buming koq di dunia per-nasyid-an.. hehhe..

>>>>>ini dia liriknya<<<<<<<

Yang kelabu hening telaga biru
Berubah menjadi ungu senja
Tak terkikis batu hitam kelam
Di atas tegak tebing yang bersahaja
Semburat warna-warni cakrawala
Adalah lukisan terindah
Rindu air pada muara
Setelah lelah berliku
 
Chorus
Kepada-Nya embun-embun pagi dan kabut malam hari berdoa
Memohonkan ampun bagi siapa saja dan bersimpuh lantunkan rasa
tunduk pada-Nya 

Yang setia cahaya nan agung
Menebar pijar hangati mayapada
Belai angin pada dedaunan
Ingatkan kembang untuk tetap merekah
Manjakan penghuni perebut karunia
patuhi titah-Nya Sang Perkasa
Rangkuli kicau jagat raya
Sampai masa tak berdegup
Tak pernah bumi ini mengadu
Walau terinjak bertapak
Namun tetap tumbuh
Gempita puja-puji semesta
Selaraskan pengakuan pada Dia Yang Esa


"Syairnya cukup berbobot, lagunya juga punya greget, meski musiknya cukup bersahaja. Fully, punya warna vocal bagus, dan mampu membawakan lagu ini dengan cukup impresif. Bikin saya merindiiiiing.." ^kata kang agus mupla^  
Selamat menikmati senandung lawas ini.. ;) _[follow me: eva fitria nur syifaa on twitter >> @noeeno]_